Tuesday, September 11, 2007

Je-Ka Datang, Jalanan Lengang

Foto ini dijepret di depan Ininnawa, KM 9 Makassar, hari senin (10/09/07), pukul 09.15 Wita

Sampai sekarang saya masih bingung, prinsip servant public yang harus dijunjung tinggi oleh orang-orang yang mewakili orang banyak atau publik koq malah terbalik dan nyatanya malah bikin susah si pemberi amanah. Alasannya sih, pengamanan standar kepresidenan. Tapi, kalau dipikir-pikir: seandainya saya mau melakukannya, saya bisa melempar mobil Mercedez Benz tipe Limousin dengan telur busuk atau pake roket sekalian, saat rombongannya melintas di depanku misalnya. Nah, standar keamanannya di mana ya?

Yang nampak atau di benak, kalangan eksekutif negara atau propinsi ini atau "bos-bos" kita, diciptakan untuk membuat saya atau yang lain menjadi susah. Kemacetan yang sungguh dahsyatnya, efek dari sesuatu yang dilabeli pembangunan untuk kesejahteraan buat semua, pun bisa sirna dalam sekejap. Polisi tak lebih seperti tongkat Nabi Musa yang bisa membelah laut merah, cegat sana-sini, tutup semua jalan, Je-Ka mau lewat. Simsalabiim, Je-Ka dan rerombongannya berlenggang-kangkung di ruas penyumbang polusi terbesar di Makassar.

Pangkat betul-betul membuat kita berbeda, yang awalnya saudara. Pangkat bisa menebalkan semuanya, dari dompet sampai wajah yang semakin tidak-peka pada sesama umat manusia,... loh,... sudah out of frame ya? Ya sudahlah,... biar Tuhan yang balas,...

No comments: