Thursday, August 2, 2007

Pada Satu Pagi yang Tidak Biasa

Indah mentari ternodai kepulan asap

Straight to the Point!

Mula pertama di rumah ini

Rebba-sipatokkong

"Saya turun dulu ya,..." & "Kalo gitu, aku yang masuk,.."

ludes terlalap si jago merah

Api. Menurutku ia seperti anak lelaki, yang ketika balita dulu amat menggemaskan, sedangkan saat mulai beranjak lalu merangkak kemudian berlari, dari waktu ke waktu bertambah besar menjadi mengenaskan. Ah, barangkali saya yang terlalu sering mengambil sampel pada diriku sendiri. Api, salah unsur penting di alam jagad-raya ini. Berkat ia, banyak hajat hidup manusia tertopang oleh adanya api. tidak lengkaplah tanpa ada unsur panas, sementara dingin (saat mengetik tulisan ini) semakin lama semakin menusuk ke tulang. Oh, seandainya saja ada tungku dan secangkir cokelat hangat. 'kan kureguk nikmat indahnya dunia. Saat ia bergolak, semua panik dibuatnya. Ia terkadang datang saat dipinta, sengaja atau tidak. Ia datang dengan bersemangat, saat kita tengah lengah, ia menghampiri kita dengan segala kedigdayaannya. Apa yang bisa kita lakukan untuk menyambut 'tamu' kita itu? Menyambutnya dengan seember atau sebaskom air. Panikkah ia? Tergantung!

di blog ini, kita berbagi pengalaman dan foto-foto dengan kejadian kebakaran di Makassar, 30 Juli 2007. Di jalan Stadion, samping stadion A Matalatta, tepatnya sebelum dimulai acara sikat gigi massal untuk rekor MURI di tempat yang berdekatan dengan lokasi kebakaran.